<b>Makanan di Melaka</b> | tourist in my own land - Blog Makanan di Melaka |
- <b>Makanan di Melaka</b> | tourist in my own land
- 9 Kuliner <b>Melaka</b> yang Enak - PergiDulu.com
- Matrade Lancar Festival <b>Makanan Di</b> Shanghai - <b>Melaka</b> Post
<b>Makanan di Melaka</b> | tourist in my own land Posted: 08 Jul 2014 07:30 PM PDT Almost every culture in the world can be identified by its cuisine. It bonds a people and unites the world. Melaka with its complex history has a fusionistic food culture. Perhaps the best example in Melaka, is its Peranakan food. Peranakan cuisine is a combination of Chinese, Malay and Indian influences. Among the places you can try are the Assam and Nonya Laksa at Jonker 88 (as well as their fish cakes), a traditional peranakan meal at Nancy's kitchen and durian chendol desert in San Shu Gong and Jonker 88. All can be found within the Jonker Walk district. Then there are the local variations of Chinese food. A particular famous dish is the Chicken Rice ball. It is essentially chicken rice (see two other posts on famous Singaporean chicken rice here and here), but instead of a bowl, the rice is served in small balls. The hole in the wall Kedai Kopi Chung Wah at the entrance to Jonker Street is a particularly famous stall. A local style dish is the Capitol Satay Celup near Jalan Bukit Cina. Satay Celup is essentially steamboat with a satay sauce, each stick costs RM1. If you are more adventurous, try out the Capitol Seafood hidden in an alleyway at the end of Jalan Bunga Raya. My favourite! Another great dinning option is the Teo Chew Bah Ku Teh at Jalan Melaka Raya 4. For a more heartland option try the Jonker Street Hawker Centre at Jalan Kota Laksamana 1/2. Here are some other blogs that have more detailed food recommendations in Melaka (here, here and here), and what follows are the maps of the various food stalls on google maps. How to get there (Kedai Kopi Chung Wah) How to get there (Jonker 88) How to get there (Nancy's Kitchen) How to get there (San Shu Gong, Jonker Walk) How to get there (Capitol Satay Celup) How to get there (Capitol Seafood) How to get there (Teo Chew Bah Ku Teh) How to get there (Jonker Street Hawker Centre) |
9 Kuliner <b>Melaka</b> yang Enak - PergiDulu.com Posted: 23 Nov 2014 07:30 PM PST Selain sisa-sisa bangunan jaman kolonial Portugis yang masih berdiri tegak dan terawat, Melaka juga terkenal sebagai salah satu tempat yang kulinernya wajib dijelajahi. Karena merupakan perpaduan dari budaya Melayu, Cina, India dan Barat, wajah kuliner di Melaka pun sangat berwarna-warni. Sempat beberapa hari jalan-jalan ke Melaka, kami merangkum 9 kuliner enak di Melaka berikut ini. 1. Pak Putra Tandoori & NaanBuat yang cari makanan halal di Melaka, bisa langsung melipir ke Pak Putra Tandoori & Naan. Bukanya sore-sore mulai dari jam 17.30 sampai sekitar jam 1 pagi. Sesuai judulnya, di sini yang favorit adalah chicken tandoori (harga 8 RM) yang dimasak langsung di 'tandoor' yang ada di depan kiosnya. Selain itu juga ada bermacam-macam jenis naan mulai dari yang polos, keju (3 RM), butter garlic (3 RM), dll. Minumannya ada berbagai lassi (ukuran kecil: 4 RM) dan jus jeruk segar (3 RM). 2. Chicken Rice BallsSalah satu makanan yang populer dan wajib di Melaka, Chung Wah Rice Balls lebih dikenal dibandingkan tetangganya, Hoe Kee Rice Balls. Beberapa tahun yang lalu saya ke pertama kali ke Melaka dan tidak tahu menahu mana yang lebih enak dan saya tidak sengaja makan Hoe Kee yang ternyata enak banget. Padahal keesokan harinya saya lihat antrian Chung Wah panjang sekali sampai ke dekat jembatan di pinggir Hard Rock Cafe. Kali ini kami coba dua-duanya supaya bisa membandingkan. Ternyata pilihan awal kami memang tidak salah. Hoe Kee JAUH LEBIH ENAK. Ayam di Chung Wah sangat kering dan banyak tulang, tidak banyak daging yang bisa dimakan. Sedangkan di Hoe Kee ayamnya dada tanpa tulang. Selain itu yang paling saya suka dari Hoe Kee adalah menu stir-fried veggie nya yang simple tapi super yummy. Tekstur sayurannya renyah kriuk-kriuk. 3. Nyonya Laksa di 486 Baba LowLokasi ini di luar area turis dan waktu itu kami jalan kaki cukup jauh karena Jalan Tengkera itu rupanya panjang sekali. Baba Low terkenal akan Nyonya Laksa-nya yang memang simple tapi rasanya nampol. Harga semangkuk Nyonya Laksa 4.5 RM. Selain itu kami juga pesan Nasi Lemak (3.5 RM), es kopi dan es limau (masing-masing 1.5 RM). Baba Low ini sebenarnya cuma berupa kantin sederhana saja, jadi agak susah dicari. Tidak jauh dari sana ada juga Baba Charlie yang terkenal akan Nyonya Kuih-nya. Sayang hari itu Baba Charlie tutup. FYI, Baba Low tutup setiap hari Jumat, sedangkan Baba Charlie tutup setiap hari Kamis. 4. Wantan Mee Bukit Cina (non-halal)Sebenarnya agak sulit menggambarkan lokasi resto wantan mee ini. Sepertinya saya nemu rekomendasi tempat ini dari foursquare dan titiknya sepertinya agak kurang tepat. Selain itu di foursquare tidak pernah menyebut nama 'Kedai makanan & minuman Hong Seng' seperti yang tertera di bangunannya. Namun begitu lihat lokasi resto yang ramai sekali pengunjungnya, kami langsung mendekati dan benar saja, mereka menyajikan wantan mee (dan cuma itu menunya). Ukurannya ada S, M dan L. Waktu itu kami pilih medium seharga (4 RM). Mie-nya diaduk pakai pork fat, ditambah irisan daging merah dan sejumput sayuran hijau. Kuahnya dipisah, disajikan di mangkuk kecil bersama pangsit rebusnya (won ton). Selain itu juga ada sepisin kecil irisan cabe hijau berkuah. 5. Mille Crepe NadejeSebenarnya ini bukan makanan tradisional Melaka sih, tapi waktu browsing-browsing kuliner Melaka koq kayaknya kue yang asalnya dari Perancis dan secara harafiah berarti 'seribu lapis' ini cukup populer di Melaka. Akhirnya kami pun mampir ke salah satu outletnya di Mahkota Parade. Dan ternyata mereka memang spesialis Mille Crepe yang katanya terbuat dari 20 crepes dengan lapisan krim di setiap tengah lapisannya. Ada sekitar 18 jenis Mille Crepe berbeda yang bisa dicoba serta beberapa jenis cake dan donat, ditemani oleh berbagai minuman dingin dan segar. Cafenya juga lumayan enak buat nongkrong sejenak sehabis capek jalan-jalan seharian.
Semuanya buka setiap hari dari jam 11 pagi sampai jam 10 malam 6. Jonker 88Di sini sebenarnya ada banyak makanan yang bisa dicoba, tapi harus bersabar karena tempat ini hampir setiap waktu ramai. Akhirnya kami sempat icip Assam Laksa dan Sago Gula Melaka yang memang enak. Buat kami yang tidak terlalu kuat pedas, makan assam laksa ini penuh perjuangan. Langsung lari ke kulkas ambil air minum karena kepedasan. Tapi anehnya, walaupun pedas dan asam banget tapi rasanya nagih. Gorengan dan kulit tahu sebagai bagian dari laksanya juga enak banget. 7. Cendol BibikPasti ada banyak lokasi untuk makan cendol di Melaka. Kemarin kebetulan mampir ke Cendol Bibik karena Jonker 88 sedang ramai banget. Karena cuma makan cendol satu kali, kami tidak sempat membandingkan dengan cendol lokasi lain. Tapi yang pasti penyajiannya unik. Setelah taruh kacang merah di bagian bawah mangkok, ditutup dengan es serut yang menggunung, kemudian disiram dengan santan dan gula merah. Sedangkan cendolnya ditaruh di container plastik kecil dan diletakkan di atas nampan di pinggir mangkok. Setiap pembeli diberitahu cara makannya,"Tunggu sampai esnya cair dulu, aduk-aduk baru masukkan cendolnya saat mau dimakan." Ok, boss 8. Nancy's KitchenKatanya di sini tempat yang paling tepat untuk cari makanan peranakan yang masih otentik. FYI, menunya ada menu non-halal. Waktu ke sana kebetulan kami tidak makan makanan berat dan hanya coba beberapa Nyonya Kuih seperti bacang biru Nyonya Chang, onde-onde dan kue ku (tepung ketan isi kacang) serta sempat coba popiah (lumpiah) juga. 9. Dimsum Rong Mao (non-halal)Buat yang suka chinese dimsum, mampir deh ke sini. Jenis dimsumnya banyak banget. Tapi yang populer di sini adalah bapao besar yang namanya Da Bao (= literally means big bun). Jangan terlalu siang karena sekitar jam 10 sudah banyak yang habis, sepertinya sih buka dari jam 7 pagi. Oh ya, di foursquare kalau ga salah namanya masih Dimsum Rong Mao, tapi di lokasi restorannya ada tulisan Low Yong Moh Restaurant, entah ganti nama atau sama tapi dalam dialek lain. Tutup setiap hari Selasa. Pasti masih banyak makanan enak lainnya di Melaka ya. Sayang sekali kapasitas perut kami cuma segitu. Oh ya, ada 1 rekomendasi lagi sih, namanya Capitol Satay, alamatnya di 41, Lorong Bukit Cina. Itu semacam sate celup, berbagai sayuran & daging dipakaikan tusuk sate kemudian makannya dicelup ke bumbu sate yang dipanaskan di tengah meja (seperti meja suki). Cuma ada yang bilang kurang higienis karena katanya (katanya loh ya) mereka pakai lagi bumbu sate yang tersisa dari meja-meja yang selesai makan (bahasanya sih 'didaur ulang'). Kami tidak coba karena Adam memang tidak terlalu ide makanan seperti itu. Kalau ada yang mau atau sudah coba, sharing infonya dong Kalau ada yang mau kasih rekomendasi makanan enak di Melaka lainnya, silakan jangan sungkan-sungkan tinggalkan di kolom komentar ya. Selamat kulineran di Melaka! |
Matrade Lancar Festival <b>Makanan Di</b> Shanghai - <b>Melaka</b> Post Posted: 14 Oct 2015 11:45 PM PDT SHANGHAI - CHINA. Festival Makanan Malaysia anjuran Perbadanan Pembangunan Perdagangan Luar Malaysia (Matrade) menerusi Program Dapur Malaysia di sebuah hotel terkemuka di sini, dijangka menarik 200 pelanggan setiap hari. Pesuruhjaya Perdagangan Matrade di Shanghai, Mansor Shah Wahid berkata program yang dijalankan dengan kerjasama Shanghai Marriott Hotel City Centre itu bertujuan mempromosikan juadah asli Malaysia selain meningkatkan peluang perdagangan bukan sahaja makanan tetapi juga bukan makanan dan perkhidmatan. Festival ini berlangsung dari 14 Oktober hingga 28 November, katanya kepada Bernama selepas pelancaran festival oleh Menteri Pelancongan dan Kebudayaan Datuk Seri Mohamed Nazri Abdul Aziz, di sini malam Rabu. Turut hadir Konsul Jeneral Malaysia di Shanghai, Tan Yang Thai dan Pengurus Besar Shanghai Marriott Hotel City Centre, Jessie Zhang. Mansor berkata selain mempromosikan makanan, program turut melibatkan penyertaan peruncit bagi membolehkan pengguna yang menggemari masakan Malaysia membeli produk akhir seperti rempah-ratus dan sos. Selain itu, Matrade juga merancang mempromosikan industri fesyen Malaysia di China di samping menggalakkan rakyat Malaysia meneroka segmen makanan dan minuman, katanya. Sementara itu, Zhang berkata ini adalah kali kedua hotel berkenaan bekerjasama dengan Matrade dalam mempromosi juadah Malaysia selain memperkenalkannya kepada tetamu antarabangsa. Katannya kali pertama ia dianjurkan pada 2013 selama tiga minggu dan mendapat sambutan yang positif. "Juadah seperti sate, laksa, sup ekor dan teh tarik antara yang menjadi kegemaran," katanya. Cef Sariman Jamil pula berkata juadah Malaysia sentiasa mendapat permintaan di pasaran China dengan semakin ramai penduduk menggemari rasa dan rempah-ratus yang diguna dalam masakan tradisional Malaysia. Festival makanan Malaysia akan menggalakkan lebih ramai usahawan mencari peluang dalam pasaran negara ini yang besar, katanya yang telah tiga tahun menjadi cef di China. - Bernama Matrade Lancar Festival Makanan Di Shanghai Reviewed by Admin on 8:13 PM Rating: |
You are subscribed to email updates from Makanan di Melaka - Google Blog Search. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |
@